Sekolah Berliterasi Bukan Sekadar Mimpi

Gaung literasi sudah menggema di seluruh negeri. Banyak sekolah yang lebih dahulu menabuh genderang literasi dengan berbagai gebrakan. Ada yang memulai dengan pemasangan pohon literasi, ada sekolah yang membuat pojok baca dengan meletakkan saung di halaman sekolah, ada pula yang melangkah cukup jauh dengan menerbitkan buletin sekolah.

Sebagai sekolah yang memiliki visi taqwa, cerdas, terampil, dan berbudaya, SMP 3 Jetis tidak mau ketinggalan kereta. Meskipun belum memiliki saung baca dan buletin sekolah, SMP 3 Jetis tidak berkecil hati. Sebaliknya, semua kekurangan justru menjadi pemantik semangat untuk berliterasi dengan cara sederhana tetapi tetap bermakna.

Ketika kelas IX sibuk mempersiapkan diri menghadapi UNBK, kelas VII dan VIII justru sibuk menggelar pekan literasi pada Senin 15 April dan puncaknya pada Kamis 18 April 2019 di SMP 3 Jetis. Kelas IX tetap diperkenankan ikut serta namun hanya sebagai hiburan dan selingan. Pelaksana kegiatan utama tetap kelas VII dan VIII.

Banyak kegiatan digelar, di antaranya pembuatan sudut baca di setiap kelas, penulisan karya siswa, dan puncaknya pameran hasil tulisan siswa dalam bentuk mading yang ditempel di dinding luar kelas pada Kamis 18 April 2019. Siswa terlihat antusias berbagi tugas membersihkan kelas dan mendisplay karya secantik mungkin.

Dra. Sayuti, M. M, selaku kepala SMP 3 Jetis mengaku bangga melihat hasil karya siswa yang di luar dugaan sangat bagus. Bahkan kelas yang tidak memiliki papan display secara kreatif mampu memanfaatkan dinding kelas sebagai papan display dengan luas tidak terbatas.

“Kami sengaja melakukan penjurian tanpa membedakan kelas. Dan di luar dugaan, justru juara 1 dan 2 diraih oleh kelas VIII dan VII. Artinya, mereka mampu bersaing meskipun ditandingkan dengan kelas IX mereka tidak kalah,” papar Suprihatin, S. Pd. Selaku juri Pekan Literasi SMP 3 Jetis. “Juara 1 kelas VIII C, juara 2 kelas VII B, dan juara 3 kelas IX D,” tambahnya.

Kepala sekolah berharap semangat literasi di SMP 3 Jetis tetap tinggi dan ke depan semakin baik dan berkembang, syukur bisa mengikuti jejak sekolah lain, menerbitan buletin sekolah.

“Menerbitkan buletin sekolah bukan hanya mimpi, selagi semua komponen, terutama semua guru dan semua siswa mau berkerja keras, tidak kenal lelah dan tetap semangat membangun literasi,” imbuh Suprihatin ketika ditanya di sela-sela penjurian. (SA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar